TUCoGUAlTSz7GSroTUrlBSAlGA==

Kemendagri Ingatkan Pemda yang Inflasi Tinggi Lakukan Langkah Pengendalian



PADANG PANJANG, GoSumatera - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir Balaw ingatkan setiap Pemerintah Daerah (pemda) yang memiliki tingkat inflasi tinggi untuk segera melakukan langkah pengendalian. 

Hal ini disampaikannya saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang diikuti Pemko Padang Panjang melalui Zoom Meeting, di Ruang VIP Balai Kota, Senin (23/6/2025).

"Setiap daerah yang inflasinya tinggi segera cari tahu dan rapatkan penyebab inflasi bisa tinggi, apa penyebabnya dan kenapa bisa terjadi," katanya.
  
Selain itu terkait Indek Perkembangan Harga (IPH), Tomsi Tohir juga mengingatkan agar daerah mencari tahu komoditi apa yang menyebabkan IPH tinggi. Karena IPH tinggi akan mengindikasikan adanya kenaikan harga pada berbagai komoditas, terutama bahan pangan, yang dapat memicu inflasi. 

"Untuk daerah yang IPH-nya tinggi agar segera berupaya dengan keras karena masyarakat merasakan harga komoditi naik. Ini yang harus kita cari tahu dan turunkan," tegasnya.

Kenaikan IPH ini bisa disebabkan beberapa faktor. Termasuk tingginya permintaan, gangguan pasokan, atau faktor cuaca yang mempengaruhi hasil panen.

Sementara itu Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota (Setdako), Putra Dewangga menyampaikan, untuk Kota Padang Panjang inflasi mengacu pada inflasi Kota Bukittinggi. Pada Mei 2025 yaitu 1,76 persen year of year (yoy), turun dari April yang berada pada angka 2,55 persen.

"Sedangkan secara bulanan, pada April terjadi deflasi -0,77% mtm (month to month)," sebutnya.

Berdasarkan data dari BPS Padang Panjang, IPH kota ini pada minggu keempat Mei 2025 adalah -3.34 atau berfluktuasi naik jika dibandingkan minggu sebelumnya. Komoditi utama yang berkontribusi untuk fluktuasi ini adalah cabai merah, beras dan bawang merah.

"Penurunan IPH pada minggu ini masih sama dengan minggu sebelumnya dan didominasi cabai merah karena adanya kelebihan pasokan yang berasal dari daerah sentra Kabupaten Agam dan Kabupaten Solok yang sedang panen raya," katanya.

Namun pada minggu ketiga Juni 2025 ini, ada beberapa harga komoditi yang alami penurunan harga seperti gula pasir, daging ayam broiler, cabai hijau, cabai rawit, cabai merah, susu bubuk, bawang bombai, seledri dan jeruk. 

Komoditi yang alami kenaikan harga di antaranya bawang merah, bawang putih, terong, bawang bombai, ikan kembung dan pisang lokal. "Namun tidak mempengaruhi daya beli masyarakat," tuturnya. (cigus)

Type above and press Enter to search.