(doc, ist)
Medan, GoSumatera - Siapa yang tidak kenal Kampung Kubur di Kota Medan. Dulunya, lokasi ini berulang kali digerebek polisi karena disinyalir sebagai pusat peredaran narkoba dan tempat perjudian di Kota Medan.
Dulu namanya adalah Kampung Kubur , namun kini warga lebih tenang, namanya diganti menjadi Kampung Sejahtera yang di dalamnya memiliki beragam suku, etnis dan budaya, dan merupakan salah satu pemukiman padat penduduk yang berada di Jalan H. Zainul Arifn, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Kampung yang berada di tengah kota Medan ini sebelumnya di cap sebagai kampung narkoba . Hal itu menjadikan kampung tersebut terkesan negatif oleh dunia luar.
Dilansir GoSumatera dari mistar.id, awalnya kampung ini dinamai dengan Kampung Kubur karena adanya kuburan orang India yang beragama Islam. Penduduk Kampung Kubur ini ada sekitar 400 KK. Pada tahun 1998 di kampung ini mulai marak peredaran narkoba karena adanya peristiwa kebakaran yang membuat perekonomian masyarakat anjlok.
“Tempat ini dinamai Kampung Kubur karena awalnya ada kuburan khusus untuk orang India muslim. Tapi sekarang sudah tidak India muslim saja yang penduduk di situ, sebab umat beragama lainnya juga sudah ada jadi penduduk di situ,” ungkap Amioner Rasyid.
Amioner Rasyid merupakan seorang tokoh pemuda yang turut melakukan perubahan di kampung itu. Diakuinya, kampung itu dulunya tempat perkumpulan para bandar atau bandit yang ada di Kota Medan, untuk melakukan transaksi atau kegiatan haram di kampung itu.
“Kampung ini dulunya menjadi tempat pusat para bandit, meskipun di tempat lain ada. Mungkin mereka merasa nyaman dan tersistematis yang sudah dibangun di situ,” jelasnya.
Tidak diragukan lagi, dulunya Amioner juga pernah terlibat menjadi salah satu bandit di sana. Kini ia sudah hijrah dari sana dan berusaha menjadi lebih baik pada tahun 2014.
Amioner memilih hijrah dikarenakan keadaan di kampung itu sudah tidak terkendali lagi. Semua pemain narkoba di situ punya pemasoknya masing-masing yang membuat gesekan dan konflik kepentingan antar sesama warga kampung.
“Saking tidak terkendalinya, sesama tetangga ataupun kawan di kampung ini sering bentrok. Aku lebih memilih pindah, dan keluar dari kampung itu,” ungkapnya.
Pada tahun 2020, pemuda kampung itu membuat grup WhatsApp dengan nama “Muda-mudi Kampung Kubur”. Karena Amioner Rasyid beranggapan tidak ada pergerakan yang dibuatnya grup itu, lalu Amioner juga membuat wacana untuk melakukan perubahan di kampung itu.
“Aku dimasukkan ke grup Kampung Kubur itu, karena aku merasa gini-gini aja grup ini. Aku ajak mereka kumpul untuk wacana membuat perubahan di kampung ini, karena banyak adek-adek dan di sana yang mengeluh tidak dapat pekerjaan, karena citra kampungnya sudah dicap jelek sama orang-orang,” jelasnya.
Tekad dan Motivasi Pemuda Kampung
Amioner Rasyid akhirnya termotivasi untuk mengajak pemuda dan masyarakat di kampung itu melakukan kegiatan-kegiatan positif untuk mengubah citra Kampung Kubur menjadi lebih baik. Ia melakukan musyawarah dan terpilih menjadi ketua pemudah di kampung itu.
“Alhamdullilah aku dipercayakan sebagai ketua di situ, yang pertama kulakukan awalnya gotong royong tiap minggu, agar tercipta persaudaraan yang kuat di kampung itu dan biar bisa mengubah image Kampung Kubur jangan lagi menjadi kampung narkoba,” jelasnya.
Amioner Rasyid mengakui awalnya berat melakukan itu. Namun, dengan adanya relasi yang luas, teman-teman Amioner juga membantu melakukan perubahan. Mereka membuat sarana olahraga panjat tebing dengan memanfaatkan dinding yang ada di pinggir sungai di kampung itu.
Setelah berjalan 1 tahun, sudah banyak kegiatan yang dilakukan di kampung itu. Kampung Kubur kemudian mendapat penghargaan dari Wali Kota sebagai Kampung Kawasan Bersih Sampah. Dari banyaknya kegiatan yang dilakukan seperti vaksinasi, donor darah, dan ada pesantren kilat di kampung itu berdampak positif bagi pemuda kampung itu untuk mencari pekerjaan.
“Alhamdullilah, dari banyaknya kegiatan kami ini sudah berdampak positif, dimana pemuda di situ mau diterima bekerja di mana pun, dan tidak memandang buruk terus Kampung Kubur itu lagi,” ujarnya.
Image Jelek Kampung Kubur Kini Sudah 'Terkubur'
Adanya kegiatan ini sempat mendapat pro dan kontra dari warga kampung, yang membuat banyak tantangan yang dialami Amioner Rasyid. Masih ada saja warga yang berkecimpung di dunia narkoba itu, dimana mereka merasa terganggu dengan adanya kegiatan itu. Meski mendapat sikap pro kontra, Amioner tetap bersabar dan tetap melakukan kegiatan positif di kampung itu. Supaya Kampung Kubur itu benar-benar menjadi kampung yang lebih baik lagi.
“Untuk ancaman sampai saat ini tidak ada, biarpun ada setidaknya niat baik untuk mengubah kampung tetap ada. Iya, aku cuma bilang tetap bersabar karena semuanya butuh proses. Tidak ada yang instan,” tukasnya.
Dengan banyaknya kegiatan di kampung itu, kini Kampung Kubur bertransformasi menjadi Kampung Sejahtera, dengan perubahan positif dipelopori Amioner Rasyid, yang juga mantan bandar narkoba yang kini telah tobat. Citra buruk kampung ini lebih menjadi baik dan pernah jaya yang pada masanya bebas narkoba.
Banyak juga masyarakat Kota Medan yang menyebut kampung itu sebagai Kampung Madras yang identik dengan “Little India” di Kota Medan. Lengkap dengan sajian kuliner lezat khas India. Ada juga Kuil Suci Shri Mariamman umat Hindu, sampai pakaian dan properti peribadatan sembahyang Umat Hindu yang berada di Jalan Cik Ditiro, pungkasnya. (**)