Pelatihan PPK untuk Mahasiswa dan Alumni TRK FPP UNP.
Sumbar, GoSumatera.com - Berdasarkan hasil Tracer Study, lulusan mahasiswa Departemen Tata Rias dan Kecantikan (TRK) Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang (FPP - UNP) tahun 2022 - 2023, ditemukan masih kurangnya minat dari alumni Mahasiswa TRK yang berwirausaha di bidang kecantikan, serta rendahnya kemampuan dalam penguasaan digital marketing, manajemen untuk berwira usaha, padahal di bangku perkuliahan sudah diajarkan oleh pendidik secara maksimal.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Program Pengembangan Kewirausahaan (TPM - PPK), Dr. Vivi Efrianova, S.ST, M.Pd.T menyebutkan, walaupun sudah pernah diajarkan, namun para alumni masih belum mampu memanfaatkannya untuk berwirausaha. Hal itu disinyalir karena kurangnya prestasi dan minat mahasiswa TRK dalam mengikuti PKMK yang diselenggarakan oleh UNP.
Padahal, tujuan PPK ini untuk memberikan penguatan digital marketing, manajemen dan pembukuan usaha, serta mendorong mahasiswa dan alumni Departemen TRK untuk membuka dan mengelola bisnis usaha salon kecantikan, ucapnya.
"Urgensinya perlu dibuatkan program pengembangan kewirausahaan untuk mahasiswa dan alumni TRK dalam pengelolaan manajemen untuk membuka bisnis usaha salon kecantikan dan pemasaran produk inovatif kecantikan," sambungnya.
Sementara itu, target pencapaian tahun 2024 di tahun pertama adalah untuk peningkatan kompetensi SDM mitra sesuai dengan perkembangan tren, kemudian menguasai manajemen dan pembukuan usaha salon kecantikan, menguasai teknik digital marketing, dan mampu menghasilkan produk kecantikan inovatif, seperti bulu mata palsu berbahan dasar serat alami dari pelepah batang pisang kepok dengan branding Halal Eyelash, paparnya.
Tak hanya itu, artikel ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi, terbentuknya individu wirausaha baru bisnis usaha salon kecantikan yang mandiri, terdiri dari 2 orang mahasiswa dan 1 alumni prodi Pendidikan tata rias dan kecantikan, artikel di media elektronik, video kegiatan.
Sementara itu, menurut Vivi Efrianova, untuk tambahannya buku ber ISBN inovasi produk bulu mata palsu berbahan dasar serat pisang kepok. Keseluruhan program ini sejalan dengan tujuan strategis UNP dalam Renstra Tahun 2020-2025, yakni memberikan pengabdian yang berkualitas kepada masyarakat serta mendukung pemerintah dalam memecahkan persoalan kemasyarakatan.
Berdasarkan Analisis Situasi dan Permasalahan Mitra Departemen TRK merupakan salah satu departemen pendidikan vokasi yang berada di FPP UNP yang berfokus pada keterampilan bidang keahlian kecantikan dengan profil lulusan guna menghasilkan lulusan yang siap bekerja di dunia usaha dan industri, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan mampu berwirausaha di bidang kecantikan.
Faktor kurangnya pemahaman dan kompetensi SDM mahasiswa dan alumni yang tidak sesuai dengan perkembangan tren tata rias wajah pengantin, menjadi tantangan tersendiri dengan adanya trend dan gaya yang selalu berubah dari segi penggunaan alat, kosmetika dan teknik merias pengantin.
Hal itu penting untuk meningkatkan kompetensi untuk memastikan bahwa mahasiswa dan alumni memiliki pengetahuan terbaru dalam bidang tata rias wajah pengantin.
Sementara itu, transformasi industri kecantikan telah mengalami pergeseran yang signifikan ke arah online dan digital marketing. Dalam era teknologi ini, banyak salon kecantikan yang mengadopsi strategi pemasaran digital untuk menjangkau pelanggan potensial.
Namun, hal ini menimbulkan tantangan bagi mahasiswa dan alumni Departemen TRK yang kurang memahami atau tidak terampil dalam penggunaan platform online dan strategi digital marketing.
Selain dari itu, kurangnya minat mahasiswa dan alumni untuk berwirausaha di bidang usaha salon kecantikan juga menjadi masalah yang perlu diperhatikan, dikarenakan kurangnya keyakinan dalam kemampuan berwirausaha, kekhawatiran tentang risiko finansial, hingga kurangnya pengetahuan tentang manajemen dan pembukuan bisnis seperti perencanaan keuangan, pengelolaan inventaris, pemasaran, dan pembukuan.
Diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan minat mahasiswa dan alumni dalam menjalankan bisnis salon kecantikan.
Adapun masalah kondisi eksisting mahasiswa dan alumi Departemen TRK antara lain;
A. Mahasiswa cenderung tidak mempunyai wadah untuk mengembangkan wirausaha bidang kecantikan.
B. Mahasiswa tidak mempunyai pembimbing untuk mengembangkan usaha bidang kecantikan.
C. Tidak adanya pendanaan untuk mendukung wirausaha Mahasiswa.
D. Kurangnya pemahaman tentang digital marketing serta memiliki pengetahuan yang terbatas tentang strategi pemasaran digital.
E. Adanya keterbatasan Mahasiswa dan alumni dalam pengelolaan manajemen dan pembukuan usaha dan sering terkendala dalam mengelola bisnis usaha salon kecantikan , sehingga berdampak terhadap pengelolaan bisnis usaha salon kecantikan secara efektif dan berkelanjutan.
F. Mahasiswa dan alumni kurang mengikuti perkembangan tren khususnya pada tata rias wajah pengantin dikarenakan adanya perubahan trend dan permintaan pasar yang berubah-ubah, sehingga sulit untuk bersaing dan berkompetitif.
G. Mahasiswa dan alumni Departemen TRK belum memahami kebutuhan dan preferensi konsumen untuk menghasilkan produk inovatif yang sesuai dengan permintaan pasar.
Berdasarkan analisis situasi dan permasalahan di atas penting untuk mendorong mahasiswa dan alumni Departemen TRK mengembangkan dan mengelola bisnis usaha salon kecantikan.
Untuk itu perlu di buatkan program pengembangan kewirausahaan yang dapat memberikan pengetahuan dan penguatan digital marketing, manajemen usaha, dan peningkatan kompetensi serta pembuatan produk inovasi kecantikan.
Sementara itu, tujuan pelaksanaan kegiatan
ini adalah untuk pengabdian kepada masyarakat skema PPK berkaitan dengan MBKM, IKU, dan fokus pengabdian kepada masyarakat.
Untuk tujuan pelaksanaan kegiatan PPK dan kaitannya dengan MBKM adlaah untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk beraktivitas diluar kampus dalam bentuk MBKM magang di industri wirausaha usaha jasa salon kecantikan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa dan alumni departemen TRK dalam berwirausaha jasa salon kecantikan.
Sedangkan untuk tujuan pelaksanaan PPK dan kaitannya dengan IKU Perguruan Tinggi adalah untuk meningkatkan jumlah dan kualitas lulusan mahasiswa departemen TRK yang memeiliki keterampilan kewirausahaan.
Tujuan pelaksanaan PPK dan kaitannya dengan Fokus Pengabdian pada masyarakat adalah untuk meningkatkan literasi dan keterampilan digital mahasiswa dan alumni dalam berwirausaha salon kecantikan melalui pelatihan penggunaan platform digital dan strategi pemasaran online.
Untuk metode pelaksanaan yang digunakan dalam penerapan PPK ini menggunakan metode pembekalan pengetahuan dan pelatihandalam bentuk praktik langsung yang dilakukan oleh peserta mitra untuk mengacu pada pendekatan atau kerangka kerja yang dirancang untuk memperkuat keterampilan wirausaha.
Gunanya untuk mengembangkan kualitas dan kuantitas wirausaha yang sukses dengan memberikan akses ke pengetahuan, sumber daya, pelatihan, dan dukungan untuk memulai, mengembangkan, dan mengelola bisnis.
Dalam pelaksanaan metode PPK melibatkan serangkaian tahapan kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan wirausaha, mendorong inovasi, membangun jaringan profesional, dan memberikan akses ke sumber daya finansial.
Hasil Kegiatan Pengabdian Skema PPK membangun bisnis usaha salon kecantikan strategi penguatan digital marketing dan manajemen usaha untuk mahasiswa dan alumni Departemen TRK FPP - UNPF dapat memberikan dampak untuk peningkatan keterampilan bagi mahasiswa dan alumni departemen tata rias dan kecantikan dalam meningkatkan kemampuan untuk berwirausahan dengan membuka usaha salon kecantikan dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan pada usaha salon kecantikan yang akan dikelolanya, serta dapat menghasilkan inovasi produk kecantikan.
Kegiatan pengabdian Skema PPK ini merupakan salah satu wujud untuk meningkatkan visi dan misi Departemen TRK dengan profil lulusan yaitu:
1. Dapat bekerja pada Dunia Usaha dan Industri (Dudi)
2. Melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
3. Berwirausaha di bidang kecantikan yang berkaitan dengan bidang jasa, salah satunya yaitu usaha salon kecantikan dan erat kaitannya dengan pariwisata.
Kegiatan pariwisata merupakan kegiatan berkenaan dengan usaha memenuhi kebutuhan hidup manusia untuk memperoleh kesenangan. Kesenangan itu dinikmati berkat adanya jasa yang diberikan oleh pihak tertentu. Pariwisata itu sendiri adalah suatu industri. Sesuai dengan istilahnya, pengertian industri menurut A.S. Hornby “The quality of working hard, the production of goods, the creation of wealth by human efforts”.
Kegiatan industri memerlukan kerja keras agar berhasil, yang akan memberikan sejumlah produk, kepuasan dan kesejahteraan kepada manusia. Pelaksanaan kegiatan program PPK dilaksanakan pada hari minggu diluar jadwal perkuliahan di Gedung A dan Ruang Praktek Rias di Departemen Tata Rias dan Kecantikan FPP UNP.
Program pengabdian dengan Skema Program Pengembangan Kewirausahaan jumlah mitra peserta yang mengikutinya sebanyak 10 orang, yang berasal dari mahasiswa dan alumni departemen tata rias dan kecantikan yang tertarik untuk berwirausaha di bidang usaha salon kecantikan.
Pelatihan Manajemen dan Pembukuan untuk Usaha Salon Kecantikan bertujuan untuk memberikan mahasiswa dan alumni departemen tata rias dan kecantikan pemahaman yang komprehensif tentang aspek manajerial dan keuangan dalam mengelola usaha salon, dengan pengetahuan yang tepat, peserta dapat merancang strategi bisnis yang efektif serta memahami pentingnya pembukuan yang akurat.
Hal ini akan mempersiapkan mahasiswa dan alumni untuk menghadapi tantangan di dunia industri kecantikan yang semakin kompetitif.
Selain itu, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi peserta PPK memperoleh keterampilan praktis dalam menyusun anggaran, mencatat transaksi keuangan, serta menganalisis laporan keuangan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
Pelatihan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga membangun kepercayaan diri peserta dalam menjalankan usaha mereka sendiri, serta berkontribusi pada perkembangan industri kecantikan di Indonesia, pungkasnya.
Sementara itu, Anggota Tim Pengabdian yang terdiri dari Salma Taqwa, SE.,M.Si, Mitra Lusiana, S.ST., M.Pd.T, Rahmi Oktarina, S.Pd., M.Pd.T dan HMD Tata Rias dan Kecantikan FPP UNP juga menyimpulkan, dengan berlangsungnya PPK - - 2024 di tahun pertama, terlihat adanya kebutuhan untuk memberikan pelatihan serta transformasi pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa dan alumni TRK dalam perencanaan dua tahun ke depan.
Peserta juga menunjukkan antusiasme yang tinggi dan sangat berminat untuk memperoleh pengetahuan baru terkait pembukaan usaha salon kecantikan. Aktivitas dan kreativitas dalam pelaksanaan program PPK yang sedang berlangsung pada tahun 2024 ini, akan membuka peluang untuk dilanjutkan pada tahun kedua (PPK-2025). Oleh karena itu, kegiatan Program PPK ini perlu diteruskan untuk tahun 2025.
Disarankan juga, Mahasiswa dan alumni TRK yang menjalankan usaha di bidang salon kecantikan sangat disarankan untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan secara intensif melalui media social yang relevan. Hal ini bertujuan agar mahasiswa dan alumni dapat bersaing dengan usaha sejenis di kota Padang, sekaligus mengembangkan diri menjadi MUA profesional dan pengelola salon kecantikan yang berkualitas. Dengan begitu, mereka tidak hanya dapat meningkatkan penghasilan pribadi, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan lapangan pekerjaan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.(**)