BUKITTINGI - Bekas galian proyek drainase jalan yang sedang dikerjakan oleh PT Inanta Bhakti Utama ini kembali terlihat menumpuk di pinggir jalan, dan menutupi toko para pedagang, serta mengganggu kenyamanan warga yang tinggal di sekitar jalan Perintis Kemerdekaan Bukittinggi. Karena tumpukan tanah itu menganggu akses jalan, warga sekitar yang kesal dan geram menanami bunga Puring dan Talas di tanah galian tersebut.
Salah seorang pedagang, Dani (35) mengatakan, bunga tersebut ditanam sejak 3 hari silam, sebagai bentuk kekecewaan terhadap galian drainase yang menumpuk tersebut.
"Seharusnya tanah tersebut tidak dibiarkan teronggok di sana, setelah selesai digali seharusnya segera dipindahkan oleh pelaksana pekerjaan proyek drainase ini, kami merugi karena hal ini, ungkap Dani, Minggu 14 November 2021.
Dani mengatakan, tanah galian itu membuat kawasan di sekitar Jalan Perintis menjadi berdebu saat cuaca panas terik, dan becek saat hujan turun, sambungnya.
Para pelanggan kami pun enggan datang ke sini, apalagi dengan tidak adanya lokasi untuk tempat parkir bagi kendaraan mereka, yang disebabkan oleh tumpukan timbunan tanah di sini, tukasnya.
Ditambah lagi, proyek drainase ini menjadi polemik dikarenakan mengganggu akses perhubungan, maupun mengakibatkan pengendara yang melintas mengalami kecelakaan, kami juga pernah melihat Walikota Bukittinggi marah- marah di lokasi ini, tukuknya.
Pengamatan awak media di lokasi tersebut, bunga tersebut ditanami warga ataupun pemilik toko di kawasan itu persis di puncak timbunan tanah, sehingga tampak mencolok jika terlihat dari kejauhan.
Tak hanya itu, agar bunga yang ditanami itu tak cepat menjadi layu, warga setempat sepertinya juga menyiraminya setiap hari.
Seperti diketahui, proyek galian ini menelan dana Rp12,9 miliar rupiah dari APBD Bukittinggi dan dikerjakan oleh PT Inantha Bhakti Utama. Pengerjaannya sepanjang 1.080 meter, dimulai dari Jalan Perintis Kemerdekaan, hingga Jalan Pemuda Pasar Banto. Menurut agenda, pekerjaan ini harus diselesaikan dalam tempo 150 hari kerja atau hingga 26 Desember 2021 mendatang.
Terpisah, Kepala Dinas PU Bukittinggi Rahmat AE, mengatakan, saat ini, progres pengerjaan sudah mencapai bobot 45 persen.(**)