Kepala Bidang SDM, Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Kantor Cabang Bukittinggi, Haryati.
BUKITTINGGI - Setelah Memasuki tahun ke-8 penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), manfaat dari program yang diselenggarakan BPJS Kesehatan itu telah dirasakan oleh jutaan peserta JKN-KIS di seluruh Indonesia.
Bergulirnya program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) juga berdampak terhadap pelayanan kesehatan masyarakat. BPJS Kesehatan Cabang Bukitinggi terus berinovasi dan berupaya agar masyarakat ikut sebagai peserta JKN atau KIS.
Untuk saat ini, daerah yang berada di bawah BPJS Kesehatan Cabang Bukittinggi ada dua daerah yang sudah melakukan kerjasama Universal Health Coverage (UHC) atau daerah yang seluruhnya sudah masuk peserta di BPJS Kesehatan.
Terkait hal itu, Kepala Bidang SDM, Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Kantor Cabang Bukittinggi, Hariyati, Selasa 31 Agustus 2021menyebutkan, dua daerah yang sudah menyandang predikat UHC yaitu, Kabupaten Pasaman dan Kota Padang Panjang yang semua penduduknya sudah didaftarkan pemerintah masuk sebagai peserta BPJS Kesehatan, ujarnya.
Dikatakan juga oleh Haryati, secara bertahap, Program JKN-KIS pun terus berkembang pesat hingga kini dan bergerak menuju cakupan semesta. Sampai dengan saat ini, jumlah masyarakat yang telah mengikuti Program JKN-KIS di seluruh nusantara jumlahnya sudah mencapai 280 juta jiwa, sambungnya.
Program JKN-KIS membuka akses yang lebih besar kepada masyarakat untuk mendapat jaminan pelayanan kesehatan. Secara bertahap, Program JKN-KIS pun terus berkembang pesat hingga kini dan bergerak menuju cakupan seluruh nusantara. Sampai dengan saat ini, jumlah masyarakat yang telah mengikuti Program JKN-KIS mencapai 222,46 juta jiwa, ungkapnya.
Haryati menuturkan, pada dasarnya, dengan keberadaan BPJS Kesehatan berada di Kota Bukittinggi kita berharap seluruh warganya sudah UHC. Namun diakui Haryati hal itu tidaklah mudah. Sebab harus mempunyai anggaran yang cukup untuk merealisasikan hal itu. Kota Bukittinggi sendiri yang sudah masuk JKN/ KIS baru sebanyak 80,96 persen dari warganya.
Dari data yang ada, sampai Agustus 2021, untuk Bukittinggi sendiri terdapat sebanyak 22 Fasilitas Kesehatan dan Rumah Sakitnya ada enam. Komitmen dari BPJS Kesehatan sendiri pada tahun 2021 ini, terus berupaya memberikan pelayanan untuk meningkatkan kepuasan peserta layanan ini, tukuknya.
"Intinya, bagaimana kami mampu memberikan pelayanan yang bagus, sehingga peserta JKN - KIS itu juga puas terhadap pelayanan yang diberikan. Pelayanan yang dimaksudkan disini adalah pelayanan rumah sakit dan difasilitas layanan tingkat pertama," beber Haryati.
Ditambahkan Haryati, beberapa yang sudah dilakukan untuk meningkatkan pelayanan itu, salah satunya yaitu penyesuaian iuran. Masyarakat yang sudah terdaftar harus membayar iuran secara rutin, sehingga pelayanan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan juga harus meningkat.
"Salah satu Komitmen mutu layanannya ada beberapa inovasi yang sudah dilakukan BPJS Kesehatan adalalah salah satunya BPJS siap membantu. Ada petugas kami yang berada di rumah sakit untuk menanyakan pada peserta JKN yang berobat, ada kendala tidak di rumah sakit. Selain itu, kami juga menyediakan mobil CS untuk masyarakat yang akan mendaftarkan sebagai peserta JKN," ulas Haryati.
Haryati juga mengungkapkan, pihaknya saat ini terus membangun mekanisme untuk menangkal perbuatan kecurangan (fraud) pada layanan BPJS.
Baik itu fraud yang dilakukan oleh oknum peserta maupun dari oknum petugas layanan medis, dan oknum dari BPJS sendiri, ulasnya.
"Sistem mekanisme yang telah dibangun dengan transparan ini haruslah maksimal. Kita harapkan juga seluruh masyarakat mendukung penerapan sistem ini dengan memberikan informasi terhadap ketidakbenaran jika ada suatu tindakan kecurangan yang terjadi," paparnya.
Kami dari BPJS Kesehatan juga telah menyiapkan tim verifikator profesional untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak kita inginkan tersebut, pungkasnya.(Jtr)