Kegiatan Tim Pengabdian Tata Boga FPP UNP di Nagari Harau, Limapuluh Kota.
SUMBAR - Pandemi Covid 19 membuat wisatawan memilih daerah yang jauh dari keramaian dan memilih menginap di homestay untuk menghindari kerumunan. Bagi wisatawan, destinasi wisata yang menyuguhkan paket lengkap seperti objek wisata alam, wisata kuliner dan pengalaman unik merupakan daya tarik untuk melakukan kunjungan wisata ke suatu daerah.
Salah satu objek wisata yang dapat dijadikan destinasi wisata paket lengkap di Kabupaten Lima Puluh Kota adalah Lembah Harau. Pada tahun 2017 - 2019 tim pengabdian Fakultas Pariwisata dan Perhotelan UNP telah membangun homestay untuk masyarakat Harau. Homestay ini terletak tidak jauh dari destinasi air terjun lembah Harau.
Pengelolaan homestay ini baru sebatas menyediakan tempat dan belum memiliki pengetahuan untuk memberikan pengalaman yang unik bagi wisatawan. Hal ini penting mengigat banyaknya homestay yang tersedia didaerah ini.
Salah satu pengalaman yang unik yaitu menyiapkan dan mengikut sertakan wisatawan dalam mengolah makanan khas Minangkabau khusus dari daerah Harau, seperti rondang boluk, daun aka, pangek lapuak, goreng pucuak kowa, kawa daun, teh taluar, lotek dan lain-lain.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelola homestay ini, tim pengabdian dari Tata Boga UNP yang terdiri dari Prof. Dr. Ir. Anni Faridah, M.Si, Sari Mustika, S.Pt., M.Si, dan Ezi Anggraini, M.Pd memberikan pelatihan kuliner halal dalam rangka persiapan Tourism Recovery pada era new normal.
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan yang dilaksanakan 1 Juli 2021 lalu, sementara itu kegiatan yang fokus pada pelatihan baru dimulai pada Agustus 2021.
Pengabdian ini berfokus mengaktifkan 2 buah homestay yang sudah dibagun oleh tim pengabdian FPP. Homestay ini dapat menjadi usaha masyarakat Harau dengan menyewakan dan memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk dapat berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari pengelola.
Dalam hal ini pengabdi akan meningkatkan wawasan dan keterampilan peserta dalam hal kuliner Minang dan khas Harau, menu makanan (sarapan, siang, malam dan makanan selingan) yang halal dan toyib, hygiene sanitasi, bahan tambahan makanan yang halal dan toyib, manajemen usaha kuliner, penataaan, pelayanan prima dan penyajian.
Materi-materi yang diberikan dalam kegiatan pelatihan adalah peningkatan motivasi/wawasan (meningkatkan keberanian mengaktifkan homestay yang telah ada) dan peningkatan keterampilan berkaitan kualitas produk kuliner; penerapan manajemen kuliner Minang, inovasi makanan dan minuman khas Harau sehingga produk memiliki daya saing baik kualitas sensori (tekstur, warna, penampilan), hygiene dan sanitasi, bahan tambahan pangan halal dan toyib, penataan, penyajian dan pelayanan di homestay, menyajikan makanan yang aman dan halal, juga melaksanakan operasional homestay secara halal.
Wali Nagari Harau (Syukriandi) sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini. Karena, pelatihan masyarakat ini sangat bermanfaat sekali dalam rangka mendukung pengelolaan potensi wisata yang sudah diresmikan pada tanggal 22 Januari 2016 yang pengelolaannya di bawah kewenangan nagari.
Syukriandi berharap, setelah kegiatan pelatihan ini selesai, homestay ini dapat berjalan dan dikelola dengan baik dan mempunyai ciri khas serta keunggulan dibandingkan dengan homestay-homestay yang lain.
Dalam kegiatan pelatihan ini, tim pengabdian juga memberikan buku yang berjudul "Buku Pengolahan Masakan Khas Minangkabau" yang disusun oleh tim pengabdian dan lemari pendingin dengan tujuan dapat membantu dalam aktivitas pengelolaan homestay. Penyerahan buku dan lemari pendingin ini diterima langsung oleh Sekretaris Wali Nagari Harau beserta perangkat nagari dan seluruh anggota pengelola homestay. (**)