
JAKARTA, GoSumatera – Mengusung semangat perubahan dan keberanian inovasi, Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis menjadi tamu istimewa dalam program prestisius Teras Negeri di Studio Tempo, Jakarta, Rabu (4/6/2025).
Kepada Tim Media Tempo, Wako Hendri Arnis memaparkan gebrakan kepemimpinan barunya 100 Hari Kerja yang telah menghidupkan kembali denyut kemajuan Kota Serambi Mekkah ke panggung nasional.
Didampingi Direktur Tempo, Ade Liesnasari, acara ini menyorot bagaimana Padang Panjang, sebuah kota kecil di jantung Sumatera Barat, mampu menjadi episentrum inovasi, edukasi, dan pembangunan berkelanjutan hanya dalam hitungan bulan.
“Prinsip kami sederhana: melayani dengan hati, bekerja dengan data, dan memimpin dengan nilai,” ujar Hendri dalam sesi wawancara eksklusif di Studio Tempo siang itu.
Dengan mengusung visi “Padang Panjang Kota Serambi Mekkah yang Maju, Sejahtera dan Bermarwah”, Hendri Arnis menyampaikan 33 program unggulan yang disiapkan sebagai tulang punggung pembangunan selama lima tahun ke depan.
“Kami ingin Padang Panjang menjadi model ideal kota kecil di Indonesia, cerdas, religius, inklusif, dan berkarakter,” ujarnya.
Sejak resmi dilantik pada 20 Februari 2025 bersama Wakil Wali Kota, Allex Saputra, Hendri Arnis langsung tancap gas. Dalam 100 hari pertama, sejumlah program strategis telah diluncurkan, menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Mulai dari transportasi gratis bagi pelajar hingga program ASN dan non-ASN naik angkutan umum lokal setiap hari Rabu guna mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Hendri Arnis menyebutkan, Padang Panjang terus memantapkan diri sebagai Kota Pendidikan terkemuka di Sumatera Barat. Tak hanya memperkuat infrastruktur dan kualitas guru, Pemko juga berencana mendirikan, Padang Panjang Youth Centre dan Creative Hub.
“Nantinya juga akan ada beasiswa mahasiswa Padang Panjang, pembinaan atlet berprestasi dan karakter pelajar berbasis nilai Minangkabau dan Islam. Pendidikan di sini bukan sekadar transfer ilmu, tapi pewarisan nilai dan karakter,” ungkapnya.
Religius, Modern, dan Inklusif, Padang Panjang Serambi Mekkah Baru, sebut Wako Hendri, tetap memegang teguh identitas sebagai Kota Serambi Mekkah, dengan menghadirkan Islamic Centre sebagai destinasi religi dan pusat syiar Islam serta Program Cahaya Islam berbasis teknologi digitalisasi dakwah
“Kami baru-baru ini juga telah launching Istana Lansia beserta Graha Disabilitas yang berlokasi di Islamic Centre,” sebutnya.
Pemerintah Kota, lanjutnya, terus berlari kencang mengejar visi kota kecil yang modern, sehat, dan berbasis kearifan lokal.
Dalam 100 hari kepemimpinannya, berbagai program transformasi ekonomi dan infrastruktur mulai menunjukkan hasil nyata. Salah satu fokus utama adalah revitalisasi pasar rakyat dan sektor pertanian guna memperkuat ketahanan ekonomi lokal.
Tak hanya itu, konsep Homestay Naik Kelas mulai diterapkan, mendorong masyarakat terlibat langsung dalam industri pariwisata berbasis komunitas.
Untuk infrastruktur kota, sejumlah proyek strategis kini berjalan simultan. Revitalisasi Islamic Centre dan Pasar Sayur Busur nantinya bertujuan memperkuat identitas kota religius sekaligus mendongkrak ekonomi rakyat.
“Pembangunan Rusunawa II dan III menjadi solusi pemukiman layak bagi warga. Sementara revitalisasi PDIKM menjadikan pusat dokumentasi budaya Minang kembali hidup dan relevan,” tambahnya.
Kota ini juga menargetkan diri sebagai kota hijau, sehat, dan ramah bencana. Upaya penguatan sistem mitigasi bencana dan pelestarian lingkungan terus dikembangkan agar Padang Panjang tumbuh berkelanjutan.
Di bidang budaya dan pariwisata, Padang Panjang tak ingin hanya dikenal sebagai Serambi Mekkah, tapi juga sebagai kota festival. Program Semarak Festival menghadirkan event budaya sepanjang tahun, termasuk Pacu Kuda berskala nasional yang siap menarik wisatawan domestik dan mancanegara.
“Ditambah lagi dengan pembangunan Mini Zoo dan Taman Kota Ramah Keluarga, serta kolaborasi strategis dengan PT KAI untuk mengangkat potensi warisan dunia lewat revitalisasi stasiun dan konektivitas wisata,” tambahnya.
Kehadiran Hendri di panggung nasional seperti Tempo menjadi sinyal kuat bahwa geliat pembangunan di Padang Panjang bukan hanya terasa lokal, tapi kini bergema nasional. Kota kecil ini, perlahan tapi pasti, menulis babak baru: dari Serambi Mekkah, menuju Kota Masa Depan Indonesia.
"Semua ini adalah bagian dari tanggung jawab kami untuk memastikan bahwa Padang Panjang tumbuh tidak hanya maju secara ekonomi, tapi juga bermartabat, religius, dan berkarakter. Inilah wajah Serambi Mekkah yang sedang kami bangun bersama rakyat," tutupnya. (rifki)
Share this Article