Top Social Icons

Ribuan Warga Khusyuk Laksanakan Salat Iduladha di Lapangan Bancalaweh

Jumat, 06 Juni 2025 : Jumat, Juni 06, 2025


PADANG PANJANG, GoSumatera – Suasana khusyuk dan penuh khidmat menyelimuti Lapangan Khatib Sulaiman Bancalaweh, Jumat 6 Juni 2025 pagi, saat ribuan umat Islam dari berbagai penjuru Kota Padang Panjang dan sekitarnya memadati lokasi guna menunaikan Salat Iduladha 1446 H.

Takbir menggema, bersahutan jelang Salat Iduladha dimulai pukul 7:30 WIB. Bertindak sebagai imam, Buya Al Wathan, S.Sos. Sementara khatib, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Panjang, Buya Zuhamdi, Lc, MA.

Tampak hadir dalam barisan jemaah, Wali Kota, Hendri Arnis, Wakil Wali Kota, Allex Saputra, unsur Forkopimda, pejabat Pemko, serta tokoh masyarakat.

Dalam momen penuh berkah ini, diserahkan pula satu ekor sapi kurban berbobot sekitar 1 ton 80 kilogram dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Sapi tersebut dijadwalkan untuk disembelih di Masjid Agung Manarul 'Ilmi, kawasan Islamic Centre.

Wako Hendri dalam sambutannya menekankan makna mendalam dari dua ibadah besar yang berpuncak pada ibadah haji dan kurban.

“Kurban adalah simbol ketulusan untuk memberi yang terbaik, demi kemaslahatan umat,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa 99 jemaah haji asal Padang Panjang telah tiba di Tanah Suci dan dalam keadaan sehat. Mereka telah menunaikan puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah.

Lebih lanjut, Hendri mengungkapkan semangat berkurban masyarakat Padang Panjang tahun ini yang sangat luar biasa, dengan total 585 hewan kurban yang akan disembelih. Rinciannya, 560 ekor sapi dan 25 ekor kambing.

Terkait hewan kurban dari Presiden, Wali Kota menyampaikan rasa syukur dan bangga.

“Ini merupakan bentuk perhatian dan pengakuan terhadap komitmen keislaman masyarakat Padang Panjang. Kita patut bersyukur dan menjadikannya sebagai motivasi untuk terus menjaga identitas kota kita,” katanya.

Buya Zuhamdi saat berkhutbah terlihat menggugah kesadaran jemaah tentang pentingnya membangun keluarga dengan fondasi tauhid dan keikhlasan, sebagaimana dicontohkan Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar, dan Nabi Ismail AS.

“Sebesar apa pun lembaga pendidikan, tanpa keteladanan dari orang tua, pesan keagamaan tak akan benar-benar meresap,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga jati diri Padang Panjang sebagai Serambi Mekkah. 

Kemudian, masyarakat diminta agar terus menghidupkan budaya Islami dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan, termasuk hiburan yang melanggar syariat, praktik riba, serta perjudian dalam bentuk apa pun.

“Jika kita ingin dimuliakan, pertahankan nilai-nilai Islam. Jangan mencari kemuliaan dari selain Allah, karena itu justru akan membawa kehinaan,” pesan Buya.

Di akhir khutbah, Buya Zuhamdi menyerukan pentingnya menjaga eksistensi ulama di tengah masyarakat.

“Ulama adalah pewaris nabi. Tanpa mereka, cahaya dakwah akan redup. Mari kita jaga keberadaan mereka agar Padang Panjang terus bersinar sebagai kota yang religius,” tutupnya. (harris)
Share this Article