Top Social Icons

Korban Tragedi Pesta Miras di LP Kelas IIA Bukittinggi Bertambah jadi 3 Orang

Senin, 05 Mei 2025 : Senin, Mei 05, 2025


Bukittinggi, GoSumatera - Memasuki hari ke lima pasca tragedi pesta minuman keras (miras) di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II A Bukittinggi, jumlah korban tewas akibat pesta minuman keras (miras) oplosan bahan parfum di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bukittinggi, Sumatera Barat, terus bertambah. 

Hingga hari ini, Senin 5 Mei 2025  siang, korban tewas akibat peristiwa itu mencapai tiga orang. 

Sementara, seorang korban lainnya yang sempat dalam kondisi kritis kini telah membaik. Korban terakhir yang tewas, bernama Hengky Marta Yendi (24), seorang Warga Binaan/ Narapidana (Napi) yang berprofesi sebagai tukang pangkas rambut. 

Diketahui Hengky, adalah warga Jorong Bukik Apik, Nagari Padang Tarok, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (3/5/2025) pukul 21.00 WIB di ruang ICU Rumah Sakit Dr. Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.

Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Idris Bakara mengatakan, Hengky sempat dirawat dalam kondisi kritis dengan bantuan ventilator. 

"Korban yang meninggal dunia bertambah satu orang pada hari Sabtu, namun pihak kepolisian baru menerima informasi pada hari Minggu," ujarAKP Idris, Senin 5 Mei 2025.

Sebelumnya, dua yang tewas bernama Ilham alias Ambril (35), warga Kampung Pisang Sianok, Kecamatan Ampek Koto, Kabupaten Agam pada Rabu (30/4/2025) sore, dan Ali Akbar (34), warga Simarasok, Kecamatan Baso pada Kamis (1/5/2025) siang.

Menurut diagnosa medis, para korban mengalami keracunan alkohol yang menyebabkan gagal napas. Total 23 penghuni lapas menjadi korban pesta miras oplosan ini, terdiri dari narapidana dan tahanan titipan kejaksaan. 

Kejadian ini terjadi setelah acara puncak peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61 pada Selasa (29/4/2025). Para korban mengeluhkan gejala seperti pusing, mual dan gangguan penglihatan sejak Selasa malam. 

Semua Napi baru mendapat penanganan medis dan dibawa ke rumah sakit pada Rabu siang dan sore harinya. Hingga kini, polisi masih terus menyelidiki kasus ini untuk mengetahui asal minuman keras oplosan yang beredar di dalam lapas Kelas IIA Bukittinggi ini.(**)
Share this Article