TUCoGUAlTSz7GSroTUrlBSAlGA==

Buntu Hadapi Putin, Trump Sebut Erdogan Mampu Tuntaskan Konflik Rusia - Ukrana.

Buntu hadapi Putin, Trump sebut Erdogan mampu tuntaskan konflik Rusia - Ukrana. (dok, biro pers dan media)

GoSumatera.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara terbuka menyebut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebagai pemimpin yang memiliki kemampuan membantu menyelesaikan perang Rusia-Ukraina.

Pernyataan tersebut disampaikan Trump saat berada di dalam pesawat yang membawanya kembali ke AS usai kunjungan dari Timur Tengah. Demikian laporan yang dikutip kantor berita Ukraina, Ukrinform, Selasa (14/10/2025).

Ketika ditanya apakah ada pemimpin lain, khususnya Presiden Turki, yang dapat membantu menyelesaikan perang antara Rusia dan Ukraina, Trump menjawab tegas, "Erdogan bisa."

Menurut Trump, pemimpin Rusia Vladimir Putin memiliki rasa hormat terhadap Erdogan. "Dia dihormati oleh Putin. Dan dia adalah teman saya," ujar Trump.

Trump menekankan hanya akrab dengan para pemimpin yang tangguh, bukan yang lemah. Ia menambahkan Erdogan juga memiliki hubungan yang sangat baik dengannya.

"Anda tahu, ketika NATO memiliki masalah dengan Erdogan, yang sering terjadi, mereka menelepon saya untuk berbicara dengannya. Saya tidak pernah gagal menyelesaikannya," kata Trump.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya telah menyatakan rencana untuk bertemu dengan Trump di Washington pada Jumat mendatang. 

Zelensky juga mengusulkan serangkaian langkah untuk membantu mencapai perdamaian dan mendiskusikan urutan langkah-langkah upaya mewujudkannya.

Trump Ancam Kirim Rudal Tomahawk

Pernyataan sebelumnya, Donald Trump, akan menawarkan rudal jarak jauh Tomahawk yang dapat digunakan Ukraina. Tomahawk akan dikirim ke Kyiv jika Presiden Rusia Vladimir Putin tidak mengakhiri perang di Ukraina.

Trump menyatakan telah membahas rencana tersebut dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Keduanya berbicara melalui sambungan telepon.

Rudal Tomahawk memiliki jangkauan hingga 2.500 km, yang cukup jauh untuk menyerang wilayah Rusia, termasuk Moskow. Kremlin sebelumnya telah memperingatkan keras terhadap pemberian Tomahawk kepada Ukraina.

Trump menjelaskan bahwa Amerika Serikat tidak akan menjual rudal tersebut secara langsung kepada Ukraina, tetapi akan menyediakannya kepada NATO, yang kemudian dapat menawarkannya kepada Ukraina.

"Ya, saya mungkin akan memberitahu dia (Putin), jika perang tidak diselesaikan, kami mungkin akan melakukannya. Apakah mereka ingin Tomahawk menuju ke arah mereka? Saya rasa tidak," jelas Trump seperti dilansir BBC, Senin (13/10/2025).

Tanggapan Vladimir Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan tanggapan terbarunya mengenai kemungkinan Ukraina menerima rudal jelajah serangan darat Tomahawk (TLAM) dari Amerika Serikat (AS). Pemimpin Rusia tersebut juga mengisyaratkan segera memperkenalkan senjata nuklir baru.

Ditanya mengenai responsnya apakah AS menggunakan pengiriman rudal Tomahawk ke Ukraina sebagai alat tawar-menawar dalam perundingan damai yang tersendat, Putin memberikan jawaban tegas.

"Tanggapan kami adalah memperkuat sistem pertahanan udara Federasi Rusia," jelas Putin tanpa memberikan rincian lebih lanjut, seperti dilansir The TWZ. 

Pernyataan ini muncul di tengah kenyataan pertahanan udara Rusia saat ini sudah sangat tertekan. Kondisi ini terjadi setelah hampir empat tahun perang dan meluasnya serangan jarak jauh Ukraina ke wilayah Rusia.

Respons Putin lebih lunak dibandingkan pernyataan sebelumnya di awal pekan mengenai persenjataan.(**)







#konflikrusiaukraina
#donaltrump
#vladimirputin
#internasional

Komentar0

Type above and press Enter to search.