Wako Ramlan dan Jajaran RSUD Bukittinggi berpose usai apel pagi, Selasa 30 September 2025.(dok, kominfo bktg)
BUKITTINGGI, GoSumatera - Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, mulai memikirkan nama khusus untuk penamaan RSUD Bukittinggi. Hal ini disampaikan dalam apel di RSUD Bukittinggi, Selasa 30 September 2025.
Dalam kesempatan itu, Ramlan menyebutkan, tengah menyiapkan beberapa nama untuk disematkan menjadi nama RSUD Bukittinggi. Tentu, bukan sembarangan nama, tapi harus memiliki kaitan khusus ataupun memiliki nilai historis dengan kota Bukittinggi, sebutnya.
“Kami juga tengah pikirkan, memberi nama yang cocok untuk RSUD kita ini,” ungkapnya.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, dalam arahannya juga mengapresiasi kinerja jajaran RSUD dalam melayani masyarakat. Hal ini akan terus dipantau dan diselaraskan dengan peningkatan sarana prasarana di rumah sakit ini, cetusnya.
“Saya percayakan kepada seluruh jajaran terkait RSUD ini. RSUD ini sudah baik di mata masyarakat karena pasien kita mulai ramai dan dokternya ramah-ramah. Ini harus dipertahankan dan ditingkatkan,” ujarnya.
Wako Ramlan juga menyampaikan, Pemko Bukittinggi terus berupaya untuk meningkatkan sarana prasarana di RSUD Bukittinggi. Upaya ini akan dilakukan bertahap, sesuai dengan anggaran yang tersedia, sehingga layanan yang tersedia semakin meningkat, termasuk juga transportasi antar jemput pasien.
Dalam kesempatan itu, Wako juga menggelorakan semangat membangun daerah dengan mengingat sejarah Bukittinggi yang pernah menjadi ibu kota Sumatra, Sumatra Tengah dan Sumatra Barat.
“Kami juga sedang berusaha keras bagaimana Bukittinggi itu menjadi daerah istimewa atau daerah khusus. Karena Bukittinggi pernah menjadi ibukota Sumatra, Sumatra Tengah, Sumatra Barat dan lain-lain. Inilah yang perlu kita bangkitkan semangat lagi. Tidak mungkin kita membangun peradaban tanpa tahu sejarahnya,” cetusnya.
Ramlan juga menuturkan, pembangunan peradaban tidak mungkin berhasil tanpa mengenal sejarah daerah. Oleh karena itu, Wako Ramlan mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama membangkitkan kembali semangat Bukittinggi sebagai daerah khusus atau daerah istimewa yang dikenal sebagai kota perjuangan, karena pernah menjadi ibukota negara Republik Indonesia sementara di masa PDRI, pada tahun 1948 silam, tutupnya. .(**)
Komentar0