(doc, net)
LAS VEGAS, GoSumatera - Petinju gaek Manny Pacquiao akhirnya kembali naik ring pada usia 46 tahun, setelah empat tahun absen. Namun, legenda asal Filipina ini gagal merebut gelar juara kelas welter WBC dari Mario Barrios dalam duel di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu WIB, 20 Juli 2025.
Dikutip dari tempo, meski terpaut usia 16 tahun, Pacquiao mampu mengimbangi lawannya yang berasal dari AS dalam duel 12 ronde tersebut. Pertandingan berakhir imbang dengan skor 115-113, 114-114, dan 114-114, memungkinkan Barrios mempertahankan sabuk juara yang disandangnya.
Pacquiao, yang sebelumnya pensiun pada 2021 setelah kalah angka dari Yordenis Ugas, membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk kembali ke level tertinggi. Ia datang dengan ambisi memecahkan rekor yang pernah ia ciptakan sendiri pada 2019, ketika ia merebut gelar juara dunia di usia 40 tahun. Ia menunjukkan bahwa semangat dan kerja keras bisa mengatasi batasan usia.
Hal itu disampaikan Pacquiao seusai duel, seperti dikutip Secoundsout. “Pertarungan itu sulit. Ini menjadi inspirasi bagi semua petinju bahwa jika Anda disiplin dan bekerja keras, Anda masih bisa bertarung. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan karena tanpa Tuhan, Manny Pacquiao tidak ada di sini. Malam ini saya menjadi petarung yang lebih berpengalaman dan lebih taktis dibandingkan sebelumnya. Sekarang saya lebih berhati-hati. Ini adalah penampilan pertama saya, tetapi saya membutuhkan gaya yang lebih agresif dan lebih banyak pukulan. Itulah gaya saya.”
Ia melanjutkan, “Saya bukan hanya bertarung untuk diri saya sendiri, tapi untuk semua orang yang percaya pada keajaiban. Ini bukan hanya tentang menang atau kalah, tapi tentang membuktikan bahwa semangat juang tidak pernah mati. Saya ingin menjadi inspirasi bagi generasi muda, bahwa usia bukan penghalang untuk bermimpi besar dan bekerja keras.”
Mario Barrios, juara bertahan berusia 30 tahun, datang dengan postur tubuh lebih muda dan kekuatan yang lebih segar. Meskipun ia sempat berakhir imbang melawan Abel Ramos dalam pertandingan sebelumnya, Barrios tetap diunggulkan karena usia dan kesiapan fisiknya. Namun, ia gagal mengatasi perlawanan Pacquiao.
Pertandingan berlangsung sengit sejak ronde pertama. Pacquiao, yang dikenal dengan kecepatan dan akurasi pukulannya, terlihat lebih lambat dalam mengambil tempo, tetapi tetap menunjukkan teknik dan pengalaman bertahun-tahun di atas ring.
Di sisi lain, Barrios mencoba memanfaatkan energi mudanya dengan tekanan tinggi dan kombinasi pukulan cepat. Pacquiao tampak lebih berhati-hati, tidak seperti gaya agresif yang biasa ia tampilkan di masa muda.
Seiring berjalannya ronde, Pacquiao mulai menemukan ritme. Ia berhasil mengontrol sebagian besar pertandingan dengan kombinasi jab dan pukulan balik yang tajam.
Meskipun Barrios sempat mendaratkan beberapa pukulan keras, Pacquiao tetap tenang dan tidak tergoda untuk terlibat dalam pertukaran pukulan berisiko tinggi. Pengalaman dan kecerdasan ringnya menjadi senjata utamanya.
Pada akhir pertandingan, Pacquiao terlihat lebih segar dibandingkan Barrios, menunjukkan bahwa ia masih memiliki daya tahan luar biasa meski usianya tidak lagi muda.
Banyak penonton yang merasa bahwa Pacquiao layak memenangkan pertandingan, terutama karena ia lebih unggul dalam akurasi dan kontrol ritme. Namun, juri memutuskan hasil imbang, membuat Barrios tetap memegang sabuk juara.
Manny Pacquiao, yang pernah menjadi juara di delapan kelas berbeda, mengakui bahwa Barrios adalah petinju tangguh yang tidak mudah dijatuhkan.
“Saya pikir saya memenangkan pertarungan. Pertarungannya ketat. Barrios sangat tangguh dan petarung yang hebat. Dia hebat. Saya bekerja keras dan disiplin. Saya mencoba mencari cara untuk menyelesaikan pertarungan, tetapi lawan saya sangat tangguh dan tidak ceroboh. Dia melancarkan pukulan kombinasi dan bertahan dengan baik,” ujar Pacquiao dalam konferensi pers.
Ketika ditanya apakah ia akan melanjutkan karier tinjunya, Pacquiao tampak optimistis dan bahkan meminta pertandingan ulang melawan Barrios.
Saya rasa begitu. Saya hanya berlatih dua bulan. Yang perlu saya lakukan adalah melanjutkan latihan saya. Dalam pertarungan kejuaraan seperti ini, saya harus berlatih tiga bulan, karena pemilu di Filipina, saya mulai terlambat.
"Ya, tentu saja (saya ingin pertandingan ulang). Itulah satu-satunya warisan yang bisa saya tinggalkan. Untuk memberi inspirasi bagi rakyat Filipina dan membuat mereka bangga," tukuknya.(**)
Komentar0