PADANG PANJANG, GoSumatera - Ciptakan menu kreativitas dan sehat untuk anak sekolah, Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) kembali gelar Lomba Pengolahan Pangan Lokal Beragam Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) Tingkat Kota Padang Panjang.
Lomba yang berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (28/5/2025), bertindak selaku dewan juri, Ketua TP-PKK Kota, Ny Maria Feronika Hendri, perwakilan Dinas Pangam Provinsi Sumatera Barat. Serta menghadirkan Chef Royal Asian College, Arisman. Turut hadir GOW, Ny Sri Wahyuni Allex, Ketua DWP, Ny Sri Hidayani Sonny dan undangan lainnya.
Ketua TP-PKK menyampaikan, kegiatan lomba ini dikhususkan untuk membuat kudapan dan menu sehat bagi anak sekolah. Sehingga anak-anak yang dulunya tidak menyukai sayur maupun buah-buahan, bisa menyukai menu yang telah dikreasikan ini.
"Dengan adanya lomba ini, nanti para ibu-ibu bisa membuat menu dengan kreativitasnya. Dari olahan sayur menjadi puding, sayur menjadi camilan dan lainnya, sehingga anak-anak kita menyukai olahan makanan seperti ini," katanya.
Ny. Maria juga mengapresiasi kreativitas yang dikembangkan para peserta dalam mengolah bahan makanan menjadi daya tarik tersendiri bagi anak. Sehingga anak-anak bisa mendapatkan gizi dan makanan yang sehat serta seimbang seperti yang diinginkan.
"Saya berharap dan mengajak semua ibu-ibu yang ingin memasakkan masakan sehat bagi anaknya, sebisa mungkin jangan menggoreng. Kalau bisa direbus. Seperti ikan, direbus dan dibalut dengan nasi, sehingga menjadi kudapan bagi anak-anak kita," ajaknya.
Kegiatan diikuti 16 perwakilan TP-PKK Kelurahan, masing-masing peserta membuat sajian menu bekal lengkap dengan camilan sehat. Penilaian dihitung dari resep, kreativitas pengembangan resep, cita rasa, penampilan dan komponen keamanan pangan.
Kepala Dispangtan, Ade Nafrita Anas menyebutkan, tujuan perlombaan ini sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat terkhusus orang tua agar anak dan keluarga mengonsumsi makanan yang berkategori B2SA.
Selain itu, kegiatan ini digelar untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap produk olahan pangan berbahan baku pangan lokal daerah untuk anak-anak.
"Kita berharap kegiatan ini bisa meningkatkan serta mengedukasi ibu-ibu untuk menciptakan bahan menu sehat bagi anak-anaknya, sehingga mereka bisa memakan makanan yang B2SA," katanya. (cigus)
