AGAM, GoSumatera - Salah seorang anggota Koperasi Simpan Pinjam, (KSP) Syariah, Jorong Sungai Rotan, Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Agam, Firman, S.TP (47) mengadukan pengurus koperasi yang dinilai tidak transparan dalam mengelola KSP yang sudah berumur puluhan tahun ini.
Firman mengadukan persoalan tersebut secara tertulis kepada Dinas Koperasi dan UMKM Agam pada 15 Mei 2023 lalu.
Dalam surat pengaduannya, Firman menuturkan, bahwa hak nya sebagai anggota koperasi KSP Syariah Sungai Rotan dihilangkan secara sepihak oleh pengurus koperasi.
Firman mengaku, dia diberhentikan sebagai anggota koperasi secara sepihak oleh pengurus atas perintah dari mantan Bendahara KSP Syariah Sungai Rotan berinisial Y, yang saat ini menjabat sebagai pengawas koperasi dan Ketua Yayasan Darul Makmur.
Menurut Firman, dia menduga alasan diberhentikan sebagai anggota koperasi secara sepihak, karena kerap bertanya tentang Rapat Akhir Tahun (RAT) 2022, yang tidak dilaksanakan oleh pengurus KSP Syariah Sungai Rotan.
Selain itu, dirinya meyakini diberhentikan karena dia kerap bertanya soal aset Koperasi Simpan Pinjam Syariah Sungai Rotan, yaitu berupa sebidang tanah milik koperasi seluas 1.044 M2, yang dibeli atas nama Ketua Koperasi kepengurusan 1996/ 1997 silam, yang menurut kabar juga sudah dijual oleh Pengurus KSP Syariah Sungai Rotan kepada Yayasan Darul Makmur, tanpa sepengetahuan seluruh anggota koperasi.
Firman mengatakan, dia mengetahui hal itu dari pengurus koperasi yang lain, karena dirinya bertanya tentang kondisi koperasi saat ini. Bahkan, dia juga tidak mengetahui harga jual aset koperasi itu kepada yayasan berapa nilai nya. Selain itu, karena kesimpang siuran informasi, dia juga mendengar bahwa pihak Yayasan membeli tanah aset KSP Syariah Sungai Rotan tersebut dengan cara mencicil.
"Sebaiknya, para pengurus transparan melaporkan segala sesuatu tentang hal ataupun tindakan yang akan dilakukan oleh pengurus yang berkaitan dengan koperasi, jika memang KSP Syariah ini milik masyarakat. Terkecuali, KSP ini milik pribadi pengurus, itu juga kami tidak akan ikut campur, " tukuknya.
Namun, lanjut Firman jika menyangkut khalayak ramai, karena koperasi milik bersama, seyogyanya dibincangkan dengan kami sebagai anggota. Saya menjadi anggota ini juga melanjutkan keanggotaan dari zaman nenek dan orang tua saya, karena KSP Syariah ini memang sudah lama berdiri, sejak jaman nenek dan orang tua kami dulu, sebutnya.
"Jika begini sikap pengurus KSP, tentu saja kami patut menduga ada hal yang disembunyikan kepada anggota dengan pola yang dilakukan pengurus saat ini, semestinya mereka menjaga amanah yang telah dititipkan anggota dengan berlaku transparan dalam mengurus koperasi ini," ujarnya.
Firman melanjutkan, salah seorang pengurus KSP Syariah Sungai Rotan ( Plt. Bendahara tahun neraca 2023 ) juga pernah menuturkan padanya, bahwa pihak pengurus sudah menyampaikan laporan tahunan koperasi via WA kepada Dinas Koperasi dan UMKM Agam, namun laporan tersebut tidak didasari oleh RAT tahun neraca 2022.
Dalam suratnya terhadap Dinas Koperasi dan UMKM Agam, Firman juga meminta merehabilitasi kembali status keanggotannya dalam koperasi, serta meminta kepada Pemgurus KSP Syariah Sungai Rotan untuk menggelar RAT 2022, sebagai wujud pertanggungjawaban pengurus terhadap anggota KSP Syariah.
Dikatakan juga oleh Firman, dirinya sudah memenuhi panggilan dari Dinas Koperasi dan UMKM Agam terkait dengan persoalan yang dikadukan tersebut, pada 29 Mei 2023 lalu.
Pada saat pertemuan dengan Dinas Koperasi dan UMKM Agam, menurut Firman, mereka pihak Dinas berjanji akan menyelesaikan dan menjembatani persoalan ini dengan memanggil para pihak yang terkait dalam persoalan pengaduan ini, sambung Firman.
Kita masih menunggu apa hasil pertemuan Pengurus dan Pengawas KSP Syariah Sungai Rotan dengan Dinas Koperasi dan UMKM Agam yang berlangsung pada 9 Juni 2023 hari ini, pungkasnya. (**)
