TUCoGUAlTSz7GSroTUrlBSAlGA==

Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang Mengawal Keberadaan Penyair Muda dengan Peluncuran Buku Antalogi Sumbu

 

Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang meluncurkan Buku Antalogi "Sumbu", Minggu 27 Februari 2022.


Padangpanjang - Komunitas seni Kuflet Padangpanjang kembali mengadakan kegiatan yang bertajuk "Peluncuran Buku Antologi "Sumbu" karya anggota dan alumni Kuflet, di Sekretariatnya, Minggu, 27 Februari 2022.

Kegiatan yang dipandu oleh Soleha Hasanah ini, dimulai dengan penampilan penggalan Monolog oleh Siti Nuratikah, dan pembacaan Puisi oleh Penyair Soeryadarma Isman. Tak hanya itu, diskusi ditutup dengan musikalisasi puisi oleh anggota Kuflet.

Ketua Panitia, Sherly Eka Putri mengatakan, ini buku antologi puisi bersama yang perdana diterbitkan Kuflet khususnya karya dari anggota dan alumni. Sekaligus melalui antologi puisi ini, Kuflet menjadi wadah untuk melahirkan penyair-penyair muda untuk Sumatra Barat dan Indonesia, papar penyair wanita itu.

Sementara itu, Pendiri/Penasihat Dr. Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn mengatakan, 24 tahun usia  Kuflet ini, kami telah melakukan inisiasi dalam mewadahi pencerdasan dan melahirkan sastrawan-sastrawan muda, dan teaterawan muda untuk wilayah Sumatera Barat. Kali ini Kuflet melahirkan buku Kumpulan Puisi Sumbu yang memuat karya anggota dan alumni. InsyaAllah setiap tahunnya akan menerbitkan buku antologi puisi,  tutur Penyair yang Teaterawan itu.

Diskusi kali ini  dimoderatori oleh Muhammad Subhan, Penulis, Pegiat Literasi dan Founder Kelas Menulis Daring ini menjadi hangat dan menarik. Dalam kesempatan itu, Dr. Asril Muchtar, S.Kar., M.Hum sebagai narasumber mengatakan, menulis ini sangat  penting dan Kuflet sudah melakukan pembinaan ini selama 24 tahun. Komunitas Kuflet juga telah melahirkan penyair, cerpenis, dan novelis serta dramawan juga teaterawan, ulasnya. 

"Kehadiran buku Sumbu sebagai bukti Kuflet selalu melahirkan ide-ide kreatif yang dituangkan dari ruang imajinasi kreatif menjadi karya," tukas Kritikus Seni yang juga Direktur Pascasarjana ISI Padangpanjang itu.


Sementara, Dr. Sahrul N, S.S., M.Si  menuturkan,  Sumbu merupakan kerja nyata dari Kuflet yang terus mempertahankan ruang kreatifitas dalam dunia sastra di Sumatera Barat. Memang dalam antologi yang tidak memiliki tema seperti ini, karyanya akan beragam. Tentu dalam hal ini Kurator/Editor harus bekerja keras dalam menyeleksi karya-karya penyair pemula dan senior yang ada di Kuflet" sambung Kritikus Sastra yang juga dosen Prodi Seni Teater ISI Padangpanjang.

Hal senada juga dikatakan Dr. Yusril, S.S., M.Sn, Sutradara Teater yang juga Penyair ini menyebutkan, membaca puisi apabila di bait pertama menarik pilihan diksinya,  tentu akan menarik untuk membaca keseluruhan puisi. 

"Saya dalam kumpulan puisi Sumbu ini sangat menarik membaca puisi Sherly Eka Putri dan Muhammad Subhan, ada tawaran-tawaran baru yang saya dapatkan dari pilihan diksinya. Kebetulan baru dua puisi penyair ini yang baru saya baca serius dalam buku Sumbu," ungkap Dosen Penciptaan  Teater ini.

Terpisah, Dr. Dharminta Soeryana, M.Sn mengatakan, Puisi itu sebuah dokumen budaya, Sosial.  Puisi dapat menggambarkan fakta yang ada. Menulis puisi buat saya rumit karena itu saya memilih menjadi pembaca puisi saja.  Namun seriuslah menjadi  penulis  karena  akan mampu menciptakan sejarah, pungkasnya. (Tika/***)

Type above and press Enter to search.