TUCoGUAlTSz7GSroTUrlBSAlGA==

Proses Evakuasi Ponpes Al Khoziny Berakhir, Polda Jatim Lanjutkan Proses Hukum

Proses evakuasi Ponpes Al Khoziny berakhir, Polda Jatim lanjutkan proses hukum.(dok, BNPB)


JAWA TIMUR, GoSumatera - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) menegaskan akan melanjutkan proses hukum terkait ponpes Al Khoziny ambruk di Sidoarjo, yang menewaskan puluhan santri. 

Dikutip dari tayangan Kompas.com sebelumnya, langkah ini dilakukan setelah seluruh proses identifikasi korban oleh tim DVI Biddokes selesai.

“Kami akan melakukan tindakan di awal proses, baik upaya penyelidikan kemudian nanti akan ditingkatkan ke penyidikan,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, dalam konferensi pers, Selasa (7/10/2025).

Jules menambahkan, langkah penegakan hukum ini juga sebagai bentuk penghormatan dan empati terhadap keluarga korban yang tengah berduka. Jules menyatakan, proses identifikasi para korban diharapkan cepat rampung agar penyidikan bisa segera dilaksanakan. 

“Saya percaya bahwa kami akan melakukan proses ini dengan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan secepatnya kami melakukan proses penegakan hukum,” ucapnya.

Barang bukti telah diamankan Pihak kepolisi menyatakan telah mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi Ponpes Al Khoziny, termasuk delapan beton core drill dan 20 tulangan baja berbagai ukuran. 

Selain itu, tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim juga telah memanggil satu saksi, santri selamat yang bernama Shaka Nabil Ichsani, untuk memberikan keterangan terkait ambruknya mushala tiga lantai tersebut. 
Konfrensi pers Polda Jatim.(dok, Polda Jatim)

Bangunan mushala yang berfungsi sebagai tempat ibadah di area asrama putra Ponpes Al Khoziny roboh saat para santri sedang melaksanakan shalat Ashar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025). 

Analisis tim SAR gabungan menyimpulkan penyebab utama ponpes Al Khoziny ambruk adalah kegagalan konstruksi karena bangunan tidak mampu menahan beban sesuai kapasitas semestinya.

Evakuasi Tim Basarnas Berakhir

Evakuasi korban akibat Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny ambruk di Sidoarjo, Jawa Timur, resmi ditutup Selasa (7/10/2025) setelah sembilan hari pencarian. 

Insiden yang mengejutkan publik ini menewaskan puluhan santri, mendorong pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terkait keselamatan bangunan pondok pesantren tua. Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii mengatakan, seluruh area reruntuhan telah dinyatakan steril.

“Hari ini masuk hari kesembilan. Kami telah menyelesaikan pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban, serta memindahkan seluruh material bangunan yang runtuh,” ujar Syafii di lokasi tersebut, Rabu (8/10/2025)

Total tercatat ada 171 orang korban dengan rincian 104 orang selamat dan 67 korban meninggal dunia (termasuk 8 body part).

Area gedung yang runtuh itu juga sudah rata dengan tanah, semua puring dan reruntuhan sudah berhasil dibersihkan.

 “Kita sudah menyelesaikan operasi pencarian dan pertolongan terhadap para korban. Dan kita juga sudah memindahkan seluruh material bangunan yang runtuh,” kata Kepala Basarnas Marsdya TNI Mohammad Syafii di lokasi kejadian, Selasa siang.

Dalam kesempatan itu, Syafii menyampaikan apresiasinya terhadap semua pihak yang sejak tanggal 29 Sepetember kemarin ikut terlibat dalam semua proses pencarian dan pertolongan.

Menurutnya semua proses telah berjalan baik dan terukur sebagaimana ketentuan yang ada. Tentang adanya kesan lambat, disebutnya bahwa ada beberapa faktor yang menjadi kendala.

Diantaranya adalah akses masuk alat berat yang terbilang sempit, area yang terbatas untuk manuver alat berat, dan beberapa hal lain.

“Kita juga melakukan dengan penuh kehati-hatian. Utamanya ketika masih diketahui ada korban hidup di bawah reruntuhan. Kita berupaya maksimal untuk menyelamatkan mereka,” lanjutnya.(**)









#basarnas
#ponpesalkhoziny
#sidoarjo
#poldajatim
#gosumatera.com

Komentar0

Type above and press Enter to search.