Plus Minus Suburnya Organisasi Profesi.(ilustrasi, dok, maxmanroe.com)
OPINI, GoSumatera - Munculnya banyak organisasi profesi (suburnya organisasi profesi) bisa menjadi indikasi positif maupun negatif, tergantung pada konteks dan cara organisasi-organisasi tersebut beroperasi.
Secara umum, keberadaan organisasi profesi yang beragam dan berkembang pesat dapat memberikan manfaat bagi perkembangan profesi dan anggotanya. Namun, di sisi lain, jika tidak dikelola dengan baik, kondisi ini juga bisa menimbulkan tantangan.
Suatu organisasi akan berjalan dengan roda organisatoris yang memiliki tujuan dan visi
kedepan serta mengayomi para anggota dalam menjaga dan menjalankan AD/ART untuk berkomitmen, konsisten dalam mencapai tujuan bersama.
Konsistensi suatu organisasi profesi mutlak adalah yang harus dimiliki oleh setiap insan
anggota dan pengurusnya. Selain dari independensi profesi, profesional dalam mengelola management, menjaga relationship serta sanggup mengakomodir seluruh program kerja yang telah diplaningkan sehingga geliat organisasi menghasilkan titik logika dan ilmiah dan dapat dimengerti dan dipahami arah tujuan suatu organisasi terutama profesi.
Suatu Organisasi jelas tidak akan bisa memuaskan anggotanya secara individu, adanya perbedaan dan pendapat itu merupakan warna demokrasi dalam suatu organisasi namun organisatoris harus bisa menciptakan nuansa kondusif dan humanis baik dalam menjalankan roda organisasi maupun style leadership dari kepemimpinan.
Hal ini sudah berlaku umum dalam suatu organisasi, toh jikapun ada yang beroroientasi one man show itu hanya bersifat personal dan tidak bisa diambil menjadi suatu referensi keberhasilan dan kemajuan suatu organisasi.
Keuntungan suburnya organisasi profesi
Peningkatan profesionalisme: Organisasi profesi memfasilitasi peningkatan kompetensi, pengetahuan, dan keterampilan anggotanya melalui seminar, lokakarya, dan pelatihan.
Wadah berbagi pengalaman: Anggota dari industri atau profesi yang sama dapat berbagi pengetahuan, keahlian, dan pengalaman kolektif. Hal ini memperkaya wawasan profesional dan mendorong kolaborasi.
Pengembangan karir: Organisasi profesional menyediakan sumber daya dan peluang jejaring yang dapat mendukung kemajuan karir anggotanya.
Perlindungan dan advokasi: Organisasi profesi melindungi kepentingan publik dan para profesional dalam bidang tersebut. Mereka dapat memberikan bantuan dan pengayoman terhadap masalah yang dialami anggotanya.
Standar dan etika: Organisasi profesi berperan dalam mempromosikan standar, etika, dan praktik terbaik dalam industri. Hal ini penting untuk menjaga kualitas dan integritas profesi.
Penguatan ekonomi: Organisasi profesi juga dapat berperan sebagai kekuatan dalam pembangunan ekonomi, terutama jika berkolaborasi dalam sektor yang sama.
Tantangan dari banyaknya organisasi profesi
Idealisme versus kenyataan: Munculnya banyak organisasi dengan idealisme berbeda dapat menimbulkan tantangan dalam merealisasikan program-program yang sejalan.
Kelemahan internal: Terlalu banyak organisasi tanpa koordinasi yang kuat dapat menyebabkan kelemahan, seperti masalah penegakan kode etik atau kurangnya pendampingan efektif bagi anggota.
Contohnya, di profesi guru, banyaknya organisasi profesi tidak menjamin penanganan kasus pelanggaran etik, dan banyak yang hanya sebatas penerbitan kartu anggota.
Komunikasi yang tidak efektif: Banyaknya entitas dapat menimbulkan komunikasi yang tidak terkoordinasi, terutama jika ada perbedaan visi dan misi.
Fragmentasi kekuatan: Jumlah organisasi yang terlalu banyak dalam satu bidang profesi dapat memecah belah kekuatan dan mengurangi pengaruh advokasi kolektif.
Di era digitalisasi ini subur dan menjamurnya banyak organisasi, apakah organisasi advocat, wartawan, kontraktor, veteran, purnawirawan, guru, buruh, maupun sayap-sayap partai seakan terjadi kelatahan dalam
membentuk dan memunculkan organisasi yang baru, hal ini didukung dengan sangat
mudahnya sosialisasi kepada masyarakat yaitu dengan didukung media sosial.
Karena media sosial sangat mudah dan simple dalam mensosialisasikan suatu organisasi baru, apalagi ditambah dengan bumbu dan pernik pernik frayer yang dikemas dan disign sedemikian rupa, menjadikan sosialisasi suatu organisasi menjadi termasyarakatkan. Namun apakah masyarakat paham, mengerti sepenuhnya dengan visi dan misi suatu organisasi tersebut?
Jawabannya dapat kita cerna dengan implementasi suatu organisasi. Yang sungguh - sungguh. Disisi lain dengan subur dan menjamurnya banyak organisasi profesi apakah memiliki tujuan, visi misi yang sama, belum tentu suatu organisasi yang memiliki kesamaan visi misi akan tetapi akan berbeda dalam suatu proses perjalanan roda organisasinya.
Apakah suatu organisasi sarat dengan suatu kepentingan dan atau membela suatu kepentingan? inilah yang sangat memungkinkan suatu alasan lahir, subur dan latahnya suatu organisasi bentukan baru.
Tidak juga menyalahi suatu regulasi dan nomenklatur dengan lahir dan suburnya organisasi profesi yang baru akan tetapi apakah tidak akan terkotak kotak atau berkelompok kelompok suatu organisasi yang memiliki visi dan misi yang sama.
Pancasila adalah dasar utama suatu
organisasi, menjunjung tinggi azas-azas, UU serta ditambah lagi dengan Nasionalisme itu merupakan bahan dasar utama dalam suatu organisasi sehingga ada keterjaminan tidak akan melenceng dari tujuan dan falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pencapaian visi dan misi suatu organisasi profesi jelas akan terlihat dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas yan sudah terbiasa dengan warna dan legoh pegoh suatu organisasi profesi, apakah ada eforia dan egosentrik dari organisasi profesi yang subur dan menjamur ini? yang jelas berbagai warna, style, paission organisasi profesi telah tersaji kepada masyarakat namun apa untung dan keuntungan dari masyarakat dengan subur dan menjamurnya organisasi profesi dengan berbagai atribut yang mencolok.
Apa ada suatu keterjaminan subur dan menjamurnya suatu organisasi profesi tidak saling menohok atau tungkai menungkai dengan dasar tujuan yang sama.
Hingga saat ini masih kita lihat saling berpacu dan berlomba lomba untuk semakin didepan terutama untuk popularitas dan mendapat like/subscribe yang merupakan efek domino dari suatu pementasan profesi yang skenarionya diatur sedemikian rapi dan berkesan.
Dengan subur dan maraknya suatu organisasi profesi apakah suatu kebebasan demokrasi
untuk berpendapat, menilai, ber-ivestigasi serta mempublikasikan. Itu semua harus di dalam koridor rule ol law serta regulasi dan nomenklatur yang harus dipatuhi jika masih mau berada di bawah Bhineka Tunggal Ika.
Kita berharap agar tidak ada kesemena-menaan dalam berpesatnya tumbuh dan subur organisasi profesi, dan juga dengan kesuburan dan pesat itu bisa menjadi suatu pembenaran, penekanan terhadap proses sisi kehidupan sebab akibat.
Product ke profesian bisa membentuk dan terbentuknya opini publik yang bisa dijadikan sebagai pembenaran, pembetulan atau pembukti-buktian suatu opini yang akan menelan korban atau terkultuskan dikarenakan opini publik yang telah terbentuk.
Semoga kesuburan organisasi profesi bisa memiliki kemurnian kemajuan berkehidupan
bermasyarakat, ber-rakyat, ber-bangsa dan ber-negara agar kondusifitas ke-heterogenan
argumetasi yang sangat mudah didapat, dilihat, dibaca di media sosial sangat-sangat
memberikan efek positif dan negatif dalam keseharian kehidupan serta tetap menjunjung tinggi norma adab dan etika ketimuran yang tidak dengan eforia dan egosentrik yang kebablasan.
Implikasi
Dengan demikian, "suburnya organisasi profesi" dapat diartikan sebagai fenomena yang memiliki dua sisi mata uang. Di satu sisi, ini menunjukkan dinamika dan perkembangan yang sehat dalam suatu profesi.
Di sisi lain, jika tidak diiringi dengan sinergi dan penegakan standar yang kuat, kondisi ini justru dapat melemahkan profesi itu sendiri dan menimbulkan kebingungan di kalangan praktisi dan publik.
Penulis : SDTB
Komentar0